Passion
Dokter sebuah profesi bagi saya orang awam adalah sebuah profesi pilihan, rasanya jarang terdengar orang berkata "Saya terpaksa belajar ke fakultas Kedokteran" (kecuali memang kehendak keluarga) berbeda dengan yang lain sebagai contoh dulu saya selalu menjawab "Kuliah di Fakultas Ekonomi, pilihan ketiga, nasib ga keterima di pilihan pertama dan kedua." Ahaaa... banyak yang terpaksa kuliah di fakultas yang tidak disukai macam saya. Jadi rasanya kurang pas saat saya membaca tulisan seorang dokter yang mengungkap
credit |
... mereka tidak tahu bagaimana perjuangannya menjadi dokter, betapa sulitnya pelajaran yang harus diserap, betapa banyak biaya yang harus dikeluarkanBuat saya profesi dokter adalah sebuah pilihan dengan passion, seperti yang diungkap oleh seorang dokter bahwa profesinya dianggap sebagai profesi yang diminati banyak orang dan hanya beberapa gelintir orang "ajaib" yang diterima. Memasuki Fakultas Kedokteran perlu dengan niat yang keras, usaha keras biaya yang banyak, dan itu pasti disadari oleh para dokter bukan sebuah profesi yang dimasuki karena terjebak. Kalau sudah ada passion, kesadaran bukannya sudah siap juga dengan konsekuensinya?
Membandingkan dengan sebuah kata-kata "perjuangan", karena setiap profesi punya perjuangan sendiri, apalagi yang tadinya merasa terjebak. Perjuangan untuk menundukkan ego dan mencintai profesi itu juga pasti sama beratnya (yang dirasakan) dengan perjuangan menjadi dokter. Dan kalaupun para dokter merasa perjuangan mereka lebih berat, mungkin karena beda lingkungan menyikapi sesuatu, yang mungkin di lingkup mereka selalu bernuansa mengancam "kalau tidak melakukan SOP pasien bisa mati", beda halnya dengan profesi lain yang kurang nada ancaman. Padahal mungkin resiko yang ditanggung juga sama berat. Misal saja orang yang kerja di pertambangan, di pabrik, ga pakai SOP bisa juga mendatangkan kecelakaan yang berakibat kematian bukan?
Semua Profesi Penting dan Mulia
petikan sebuah komen seorang dokter berkenaan dengan aksinya
Anda sakit hubungi pegadaian..gadaikan nyawa anda..itulaaah bedanya dokter dgn yg laen...berbijaklah wahai teman, coba saja dipikir, seandainya polisi meliburkan diri 1 hari, yang melakukan kejahatan hari itu bebas dari hukuman, akankah nyawa kita juga selamat?
credit |
Bahkan profesi sebagai ibu rumah tangga juga penting, karena mereka yang membimbing anak-anaknya bisa berakhlak mulia sehingga nantinya masyarakat jadi aman nyaman damai.
Tentang pengorbanan? Saya pikir sama saja, semua profesi pasti memerlukan sebuah pengorbanan, coba lihat pak tukang pembersih sampah, bagaimana dia tidak berkorban buat orang banyak mencium bau tak sedap, bergumul dengan sampah yang sangat menjijikkan bagi kita, terpapar banyak bakteri-bakteri. Atau tukang sayur, mereka berjaga pagi-pagi buta saat kita masih sangat nyaman di pelukan kasur empuk. Atau wartawan yang rela meliput di segala kondisi. Bahkan misalnya karyawan swasta biasa yang rela bekerja overtime demi tuntutan profesinya, itu juga merupakan bentuk pengorbanan. Atau guru, yang penuh kesabaran mengajari anak-anak menjadikan mereka pintar. Kalau bicara beratnya pengorbanan, saya kira dengan menikmati pekerjaan, yang berat jadi terasa lebih ringan :)
Nah..apapun profesi kita,.tidak perlu merasa menjadi yang lebih penting, lebih mulia, atau lebih banyak berkorban, karena semua profesi itu memiliki andil yang penting dalam kehidupan kita, hilang satu pasti membuat hidup kita tidak nyaman. Lebih baik sering mempertanyakan diri saja, sudah cukup baikkah kita menjalankan peran dalam kehidupan kita. Kita boleh berbangga tapi tanpa menepuk dada. uhuyyyy..
*posting gatel karena baca komen di timeline*
No comments:
Post a Comment