Anakku Naufal Hani Dzakwan, tak terasa sudah 9 tahun lebih engkau mewarnai hidup kami. Awalnya mama begitu syok saat hamil kamu karena kakakmu baru berusia 1 tahun 2 bulan dan rasanya masih repot sebagai orang tua baru. Masa kehamilanmu ayahmu justru ditugaskan ke benua lain, yang membuat mama harus mandiri dari A-Z. Beberapa kali mama nyaris pingsan di angkot saat berangkat kerja karena bawaan bayi, dan begitu banyak cobaan yg dihadapi keluarga besar papamu membuat morat maritnya kehidupan keluarga kita. Dan karenanyalah engkau diberi nama Hani yang artinya "bahagia".
Terpisah dari ayahmu sehingga engkau usia 8 bulan dan kesibukan mama ya bekerja ya mengurusi renovasi rumah sepulang kerja, belum lagi kakakmu yang manja sekali membuat hubungan kita tidaklah dekat. Engkau menjadi anak si "Mbak" pengasuhmu. Mama baru menyadari kesalahan mama setelah kejadian tragis yang menimpamu saat engkau tepat berumur 1 tahun, tersiram minyak terbakar karena embak panik menggoreng ayam ditinggal nonton tivi dan minyak itu menyiram 1/3 tubuhmu dari kepala sehingga kaki. Saat itu mama masih di kantor, engkau harus menahan kesakitanmu menunggu sampai mama pulang. Berbalut perban bak mumi seminggu lamanya, menggosok luka sampai berdarah2 supaya tidak berkerut seperti pesan dokter. Sampai sekarang mama masih merasa sedih teriris kalo melihat bekas luka yg samar di wajah, punggung, tangan dan kakimu. Andai waktu bisa berputar kembali, ingin mama menebus kesalahan mama. Semenjak kita berhijrah 7 tahun lalu saat usiamu 2.5 tahun, kamu benar2 sudah jadi anak mama, bahkan mama rela menggendongmu di belakang sambil setrika ketika kamu rewel seharian sedangkan pekerjaan rumah sdh menunggu.
Anakku,....
tahukah kamu selain badanmu yang sangat kuat (umur satu tahun engkau sudah bisa mendorong 1 galon aqua, umur 5 tahun hobi menggendong kakaknya), engkau juga dikatakan memiliki kepekaan pada dunia lain. Sepanjang usia dari 1-6 tahun, malammu tak pernah lena, isak tangismu di dalam mimpi mengiris sembilu hati kami orang tuamu. Sebelum kami tahu hal itu, bila kau menangis kami bacakan ayat kursi engkau menangis lebih keras dan berteriak2 kesakitan, kelojotan kayak kepanasan. Jalan satu-satunya hanya mengajarkanmu doa-doa al Quran dan membangunkanmu saat makhluk-makhluk jahat itu menganggumu. Hanya apabila engkau membacanya engkau menjadi tenang dan bisa kembali tertidur dengan pulas
Pesan mama untukmu nak,:
Berlindunglah kepada Allah nak, bukan lainnya. Jangan pernah engkau tinggalkan sholatmu, jangan engkau tinggalkan mengajimu. Hanya Allah yang bisa melindungimu dari segala marabahaya, menyelamatkan hidupmu dunia dan akhiratAnakku ....
Mama tak pernah jemu mengajarkan arti kasih sayang, arti berbagi, arti melindungi. tak bosan2nya mama ajarkan arti sayang dengan cara sederhana, seperti berbagi, menolong, bertutur kata yang baik. Walaupun mungkin engkau masih belum paham sepenuhnya, tapi mama papamu berusaha memberi contoh kepadamu dengan cara sederhana.
Engkau laki-laki, kelak nantinya dipunggungmu terletak tanggung jawab yang besar, atas kakak perempuanmu, atas isteri dan anak-anakmu. Engkau cucu laki2 tertua Akung dan Uti nantinya adik-adik sepupumu akan sedikit banyak mencontohmu. Bila engkau ingin sekelilingmu berbuat baik kepadamu dan menyenangkanmu maka berbuatlah kebaikan terlebih dulu.
Lapangkan hatimu, mudahlah engkau memberi maaf, jangan engkau mendahulukan nafsu amarahmu atas saudara2mu. Jangan pernah emosi sesaat memutuskan tali silaturahmi atas sanak kerabatmu. Hiasilah wajahmu dengan senyuman dan hiasilah mulutmu dengan kata-kata yang baik ya nak.
Mama terharu, saat engkau selalu mendahulukan kakakmu ketika engkau memiliki makanan, atau engkau menunjukkan sifat penyayangmu pada adik-adik sepupumu. Bahkan ketika sepupu kecilmu memukulmu dikau hanya menghindar dan tersenyum. Bahkan kadang kalau kita pergi belanja mama pengen sesuatu, terus mama bilang, eh mama sedang gak punya uang, dan engkau menjawab, "Dont worry mommy, I will pay it for you, I still have some money." Duh leeee, mama jadi melow, semoga sifat pemurah selalu ada sepanjang hayatmu ya nak.
Anakku...
Mama ajarkan artinya mandiri dan tanggung jawab. Sedari usia 4 tahun mama sudah ajarkan kamu mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang simpel seperti merapikan mainanmu. Usia 5 tahun engkau bahkan sudah pandai menyapu, usia 6 tahun engkau bahkan sudah bisa mengepel, usiamu sekarang urusan bersih sudah superbbbb. Mama ajarkan itu karena kelak nanti dalam rumah tangga kamu bukanlah tuan yg bisa duduk ongkang2 dan merasa semua beres, tapi engkau harus ringan tangan membantu mengerjakan apa yang kamu bisa. Mama patut acungi jempol untukmu karena kamu tak pernah menolak kalau mama meminta bantuanmu, semuanya kau kerjakan sungguh-sungguh
Tapiiiiiii.....
Kok sepertinya kamu memanfaatkan bersih-bersih agar bisa lari dari tanggung jawabmu untuk belajar ya. Haduuhhh disuruh belajar, malah selalu berangkat bersih-bersih. Pusink mama le.... Lebih pusink lagi setelah hasilnya ujiannya jeblok
Engkau terlalu suka main game, karena main game menjadikanmu lupa akan kewajibanmu belajar, maafkan mama, terpaksa mama menyita laptop dan handphonemu sampai terima rapot term berikutnya. engkau harus buktikan kalau engkau berusaha belajar dengan baik. Karena mama ingin kamu bisa paham bahwa proses belajar itu penting, hasilnya hanyalah bonus.
hlaaa tapiii.....
Sekarang setiap sore kamu selalu pamit berenang, supaya tidak disuruh2 belajar... haduhhhh mama kadang2 bingung le dengan banyak akalmu *narik2 rambut* sama bingungnya ketika engkau disuruh practice piano ternyata dia practice sekali dan direkam huhuhuhu ampunnnn mama harus selalu jadi satpam supaya engkau tidak berbuat curang lagi
Anakku....
Saat ini diusiamu ke 9 mama masih prihatin karena engkau masih sulit berbicara secara runut. Mungkin saat engkau belajar bicara engkau mengalami kebingungan bahasa. Di rumah bahasa Indonesia, di tivi bahasa melayu di sekolah bahasa mandarin dan Inggris, teman-temanmu kalo ngobrol pakai bahasa arab. Alhasil kalau mau menyampaikan pendapat jadi sulit, sampai sekarang masih aja ruwet. Apalagi engkau suka memasukkan imajinasimu kedalam cerita tambah lengkap sudah kebingungan mama. Seringkali mama ga berekspresi mendengar cerita lucumu karena mama emang gak paham dan kamu akan nanya "Maaa...do you understand what I am talking about?", jadiya sekarang begitu kamu tertawa terkekeh kekeh, mama buru-buru ikut tertawa. Menelaah ceritamu belakangan saja lah :D
Tetapi herannya, engkau juga anak paling berani, terkadang ada teman-teman ayahmu menyapa, tanpa ragu-ragu engkau menjawab dengan antusias dengan panjang lebar. Tidak terbersit rasa malu. Mama berharap sebelum engkau menyadari kelemahanmu, Allah memberikan kelancaran untukmu berbicara ya nak, mari kita berdoa bersama-sama meminta kemurahan Allah SWT. Sehingga engkau tak minder dengan kelemahanmu.
Tak lupa kamu harus belajar mengendalikan marahmu, harus belajar mengambil nafas dalam dan keluarkan sambil merelease your anger out. Karena itu kelemahanmu nak, dan kita belajar mengendalikan semua kelemahan dengan bijak ya.
Dear son... you are my future, my hope
I wrote this to you to show how I love you
Do you know your smile, your laugh, your warm embrace give me tons of energy
I have learnt so much from you and will continue to do so for the years to come
together we learn to be honest and always thank Allah for every bless we receive
I hope I can always see your laugh, your smile, your happiness forever
Take the right path of life
May Allah bless you always
Take the right path of life
May Allah bless you always
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti event KEB yg dimulai oleh makpuh Indah Juli. Tongkatnya didapet setelah merayu-rayu mak Astin Astanti bundanya Faiz supaya diberi tongkat #dearson hihihi, makasih ya mak. Sengaja dibuat cepet jadi maap banyak kekurangan, karena yang antri banyak, supaya yang lain cepet dapat giliran. Tongkatnya diserahkan ke bunda Mutia Erlisa Karamoy sekarang, ditunggu sharing cerita seru anak menjelang remaja ya
No comments:
Post a Comment