Siapa sih yang suka macet... kalo ada pastilah itu pedagang asongan. Karena macet di tengah hari bolong, dengan terik matahari yang super menyengat pastilah membuat kita tergoda untuk membeli sebotol air mineral. Atau kalopun tidak haus tapi bete yah pedagang koran yang menuai untung. Karena banyak pengemudi membeli koran untuk sekedar membunuh kebosanan dan kemarahan yang tiada batas.
"Kenapa sih macet?" itu selalu terlontar dari mulut kita setiap kali tercebak dalam kemacetan. "Ada kecelakaan ya? Pantes kalo begitu?"
"Hah tidak ada apa-apa? Kok macet?"
"Traffic lightnya bermasalah mungkin?"
"Bukan???"
"Ada yang main serobot jadi bikin dead lock!"
Nah itu satu dari tindakan pengemudi sendiri yang membuatnya terjebak kemacetan. Dia mencari keuntungan untuk diri sendiri dan mengakibatkan kesengsaraan banyak orang.
"Bukan deadlock???"
"Berarti kemungkinan kebanyakan mobil yang lewat pada waktu yang sama."
"Sudah dibatasi aja mobil yang lewat, tapi gak mungkin kan pakai three-in-one semua... gimana kalo mobil yang sudah tua tidak boleh masuk kota!"
Gluthak.....***
"Enak aja terus yang boleh punya mobil yang kaya saja.. kayak daku2 gini tidak boleh ikut menikmati kenyamanan memiliki mobil sendiri tanpa harus mengejar bis kota."
"Pemerintah dong bangun jalan yang banyak biar kita bisa mengambil jalur alternatif, biar kepadatan tidak menumpuk pada satu titik."
"Boleh...tapi rumahmu kena gusur mau tidak?"
"Waw jangan dong??"
"Terus bagaimana mau bangun jalan kalo lahannya saja tidak ada?"
"Fly over neng...!!!!"
"Semua fly over tak mungkin lah yaw!"
"Yah sudah bikin terowongan SMART kayak di KL?"
"Wis tambah tak mungkin lagi.... tahu tidak di Jakarta semua kabel jaringan di dalam tanah tanpa pemetaan yang jelas... kalo dibuat terowongan kemana mereka akan dipindah. Kalau ada satu yang rusak susah lagi nantinya. Jadi kalo bisapun makan waktu berapa puluh tahun...coba bayangin membangun underpas yang cuma 200-300meter aja butuh waktu 2 tahun kalo lebih kalikan saja deh...."
"Wah susah juga ya mengatasi kemacetan... ya sudah pakai tarif parkir yang tinggi!"
"Kalo itu tidak adil orang yang kerjanya di instansi milik negara kan tidak bayar parkir."
Kalau apa-apa saja tidak setuju ya memang pusing jadi pemerintah kekeke.....
"Eh tadi ngomong2 tentang terowongan SMART. Emang di KL jalan bagaimana?"
"Kalau KL jalan banyak ... ditanggung kamu bisa kesasar kalo jalan2 di KL. Karena namanya fly over banyak banget... jalan juga lebar2. Terowongan Smart jg OK."
"Berarti disana gak macet dong?"
"Hi...hi...hi.... macet juga sih!"
"Lho.... kok?????"
"Gimana gak macet semua orang punya mobil bahkan lebih dari satu. Menderita kalo tidak punya mobil, saking banyaknya jalan kalau kita mau naik taksi sopir taksi suka bingung dan menolak. Katanya 'pecah kepala'... Nah karena jalannya banyak dan jauh naik motor bisa garing kan? Lagipula kredit mobil murah kok di KL"
"Kalau di Jakarta masih banyak yang naik motor yah?"
"Iya...di KL kalo mau cari parkiran motor juga susah."
"Parkiran mobil?"
"Weh kalau itu lebih susah lagi... kan sudah dibilang mobilnya banyak. Gimana sih kamu ini?"
"Terus kalau penuh mobil parkir dimana?"
"Sembarang aja... di pinggir jalan."
"Gak takut hilang?"
"Kan ada asuransi. Asuransi wajib di sini untuk membuat STNK. Cuma paling kena denda aja kalo kamu parkir di area clamping zone."
"Ya wis....sekarang kesimpulannya bagaimana biar tidak macet?"
Garuk-garuk kepala. Iya-ya... mau jalan dibangun banyak pasti mobil tambah banyak. Tidak dibangun macet sudah parah banget. Terus bagaimana.... Naik transportasi umum dong...
"Gak enak ah panas dan berdesak2an, banyak copet lagi!"
"Ya sudah nikmatilah macet2 nya... jangan ngomel yah..... It's your choice."
No comments:
Post a Comment